Rabu, 10 Oktober 2018

HUGO "SOLUTION FOR KIDS TO LEARN AND PLAY"

Hugo adalah aplikasi yang dibuat oleh kelompok saya yang ditujukan untuk anak-anak berumur 5-6 tahun. Tujuan dari aplikasi untuk membantu anak-anak melatih kemampuan kognitif dan juga melatih daya pikir serta imajinasi, sehingga anak-anak bisa belajar melalui media digital. Dalam penggunaan aplikasi ini, peran orang tua sangat diperlukan. Selain mengawasi anak-anak dalam penggunaan aplikasi ini, orang tua juga menjadi mentor/guru dalam membantu anak-anak memahami persoalan yang ada dalam aplikasi ini.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Fitur : Achievement

Gambar 1

Gambar 2

Dalam aplikasi ini, saya mendapatkan fitur achievement. Tujuan dari fitur achievement sebagai hadiah/penghargaan untuk anak-anak yang sudah menyelesaikan mode/level tertentu pada aplikasi ini, sehingga anak-anak bisa puas dan bangga terhadap kemampuan dirinya sendiri. Selain itu, diharapkan fitur ini bisa meningkatkan motivasi anak-anak untuk mau belajar lebih banyak lagi tentang hal-hal yang berhubungan persoalan yang ada di aplikasi ini.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam fitur ini :
  • Anak-anak bisa langsung memberi warna pada gambar yang disediakan dengan mengklik warna yang diinginkan dan kemudian menglik bagian gambar yang ingin diberi warna, atau juga bisa langsung mengklik tombol next. (Gambar 1)
  • Anak-anak bisa menyimpan gambar ini dengan cara mengklik gambar disket atau ingin membagikan gambar ini atau juga ingin mencetak gambar ini dengan menggunakan printer. Yaitu dengan mengklik gambar lingkaran hitam tiga. (Gambar 2)
  • Jika ingin kembali ke menu utama, bisa mengklik gambar rumah pada pojok kanan atas pada tampilan aplikasi. (Gambar 2)

Jumat, 08 Juni 2018

Culture Shock di Lingkungan Mahasiswa dan Lingkungan Masyarakat

Culture Shock

Culture Shock atau yang dikenal dengan Kejutan Budaya merupakan istilah yang digunakan bagi menggambarkan kegelisahan dan perasaan (terkejut, kekeliruan, dll.) yang dirasakan apabila seseorang tinggal dalam kebudayaan yang berlainan sama sekali, seperti ketika berada di negara asing. 

Perasaan ini timbul akibat kesukaan dalam asimilasi kebudayaan baru, menyebabkan seseorang sulit mengenali apa yang wajar dan tidak wajar. Sering kali perasaan ini digabung dengan kebencian moral atau estetik yang kuat mengenai beberapa aspek dari budaya yang berlainan atau budaya baru tersebut.

Secara umum, ada 3 fase kejutan budaya, yaitu :
  1. Fase Honey moon : Fase dimana terlihat perbedaan budaya baru dan lama, hal ini terlihat sebagai sudut pandangan romantik, menarik, dan baru. Sebagai contoh, pada saat berpindah ke negara asing, seseorang mungkin menyukai makanan yang baru, tempo kehidupan yang baru, sifat masyarakat yang baru, arsitektur bangunan yang baru, dan seterusnya.
  2. Fase Pembelajaran : Fase dimana setelah beberapa hari, minggu, atau bulan, perbedaan kecil antara budaya baru dan lama diselesaikan. Seseorang mungkin rindu makanan rumah, tempo kehidupan terlalu pelan atau terlalu cepat, sifat masyarakatnya mengganggu, dll.
  3. Fase "Semuanya Baik" : Fase dimana setelah beberapa hari, minggu atau bulan, seseorang mulai biasa dengan perbedaan budaya baru dan telah mempunyai kebiasaan-kebiasaan. Pada fase ini, seseorang tidak lagi bertindak memiliki kesan positif atau negetif kepada budaya baru tersebut, karena budaya tersebut tidak lagi dirasakan sebagai budaya baru, melainkan sudah menjadi budaya keduanya.
Namun, pada sebagian kasus, tidak jarang orang tidak sanggup untuk menangani kejutan budaya. Sebagian orang tidak mampu menyerap ke dalam budaya baru dan kembali kepada budaya asal mereka, sementara sebagian yang lain menjadi begitu terpesona dengan budaya asing sehinggakan mereka merasakan mereka harus mengadopsinya sebagai budaya asal mereka.

Orang yang sering bepergian cenderung untuk lebih baik dalam menangani kejutan budaya. Beberapa langkah untuk membantu seseorang mengatasi kejutan budaya, yaitu :
  1. Membaca mengenai negara dan kebudayaannya tujuan sebelum berangkat. Dengan cara ini, negara dan penduduknya lebih dikenali ketika tiba di sana. Dengan itu mereka akan lebih memahami perbedaan dalam negara baru dan dengan itu lebih bersedia bagi menanganinya apabila mungkin (contoh, perbedaan dalam kebersihan).
  2. Berpikir terbuka mengenai budaya yang didatangi.
  3. Ambil masa istirahat atau mengasingkan diri dari pertukaran budaya untuk mengurangkan kejutan sambil menyesuaikan diri.
Saat seseorang yang sudah terlalu lama tinggal di suatu daerah, pasti akan mengalami mengalami kejutan budaya balik saat kembali ke daerah asalnya.

Kejutan Budaya Balik adalah kejutan budaya yang dirasakan ketika seseorang kembali ke negara asal setelah cukup lama tinggal di negara asing. Kejutan semacam ini sering menimbulkan kesan yang sama seperti digambarkan di atas.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Culture Shock di Lingkungan Mahasiswa

Pada lingkungan mahasiswa, culture shock umumnya terjadi pada mahasiswa baru/mahasiswa rantau dikarenakan perbedaan budaya di lingkungan perguruan tinggi. Pada tahun pertama, mahasiswa umumnya mengalami culture shock sehingga dalam hal ini, individu masing - masing harus berani menerima budaya baru tersebut dan melakukan adaptasi sehingga mereka bisa menerima dan menyocokkan diri mereka di lingkungan yang baru dengan budaya yang baru.

Lalu pada tahun - tahun selanjutnya, mahasiswa sudah mulai terbiasa dengan lingkungan tempat belajarnya. 

Namun, tidak semua mahasiswa dapat menerima hal ini. Mahasiswa yang tidak dapat menerima hal ini, menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan menjadi penyendiri. Kadang kala, mahasiswa seperti ini tidak jarang untuk melewatkan kelas kuliah yang sesuai dengan jadwal kuliahnya.

Oleh karena itu, upaya untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar nya adalah kunci utama untuk melewati hal ini. Dan, ini sangat berpengaruh besar dalam kegiatan belajar mengajar maupun bersosialisasi antar mahasiswa.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Culture Shock di Lingkungan Masyarakat

Pada lingkungan masyarakat, culture shock mengalami beberapa fase, yaitu :
  • Fase Honey moon  
     Fase ini merupakan fase pertama saat individu datang ke tempat yang baru, biasanya berlangsung sekitar beberapa hari sampai beberapa bulan Pada masa ini, individu masih terpesona dengan segala sesuatu yang baru. Periode ini ditandai dengan perasaan bersemangat, antusias, terhadap kultur baru dan orang-orangnya. Pada masa ini, perbedaan budaya masih dianggap sebagai sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Hal ini diibaratkan seperti masa pengalaman sebagai turis. Biasanya turis akan pulang sebelum masa honey moon selesai, sehingga yang tersisa dalam kenangannya adalah berbagai hal menyenangkan yang ia temui di tempat barunya. Namun apabila seseorang tinggal di suatu tempat lebih lama, bisa jadi keadaan akan diikuti dengan menurunnya suasana hati.
  • Fase Krisis 
      Fase ini merupakan fase dimana individu seringkali dihadapkan pada berbagai macam perbedaan budaya yang ternyata dapat memicu persoalan-persoalan yang belum pernah dihadapinya sebelumnya. Persoalan-persoalan yang nyata ini biasanya menimbulkan perasaan agresif, marah pada kultur barunya karena dianggapnya aneh, tidak masuk akal. Biasanya individu-individu akan berpaling kepada teman-teman sebudayanya, yang dianggap lebih bisa diajak bicara dengan cara pandang yang sama karena memiliki kultur yang sama. Seringkali muncul pendewaan terhadap kultur asal, menganggap kultur asalnya adalah kultur yang paling baik, dan mengkritik kultur barunya seagai kultur yang tidak masuk akal, tidak menyenangkan dan aneh. Kondisi mengkritik kultur baru ini bisa termanfestasi dalam kebencian terhadap kultur baru, menolak belajar bahasanya, terlibat dengan orang-orang di kultur baru tersebut. Pada tahap ini juga muncul stereotipe-stereotipe tentang orang-orang dari kultur baru yang bisa menghalangi interaksi yang efektif dengan penduduk asli. Oberg menyebut masa ini sebagai masa krisis yang akan menentukan apakah individu akan tinggal atau meninggalkan tempat barunya. Pada masa ini pula bisa mencul keinginan regresi, keinginan untuk pulang ke rumah, rindu dengan kondisi-kondisi yang ada di tempat asalnya serta mendapatkan perlindungan dari orang-orang yang memiliki kultur yang sama.
  • Fase Adjustment
Fase ini merupakan fase dimana bila individu bertahan dalam tahap krisis, maka individu akan masuk pada tahap ketiga. Tahap ini terjadi apabila individu mulai bersedia untuk belajar kultur baru. Pada periode ini, individu mulai memahami berbagai perbedaan norma dan nilai-nilai antar kultur aslinya dan kultur baru yang saat ini dimasukinya. Ia mungkin mulai paham bagaimana  cara menggunakan teknologi yang baru, telah mulai menemukan makanan yang lebh cocok dengan lidah dan perutnya, serta mengatasi iklim yang berbeda dll. Ia mulai menemukan arah untuk perilakunya, dan bisa memandang peristiwa-peristiwa di tempat barunya dengan rasa humor. Adler (1975) mengelaborasi konsep ini seperti yang dikembangkan oleh Furnham dan Bochner (1896), bahwa pertama-tama individu mengalami perasaan terisolasi dari kulturnya yang lama. Dan proses disintegrasi terjadi saat individu semakin sadar adanya berbagai perbedaan antara kultur lama dan kultur baru yang diikuti dengan penolakan terhadap kultur baru. Namun demikian, hal ini akan diikuti oleh integrasi dari kultur baru dan saat ia mulai menguasai bahasa setempat, ia semakin mampu menegosiasikan kebutuhannya sehingga tumbuh perasaan otonomi dalam dirinya. Dan akhirnya ia mencapai tahap kemandirian, dimana ia mampu menciptakan makna dari berbagai situasinya, dan perbedaan yang ada akhirnya bisa dinikmati dan diterima.
  • Fase Integration
Fase ini terjadi apabila individu mulai menyadari bahwa kultur barunya punya hal yang baik maupun hal yang buruk, dimana ia harus menyikapi dengan tepat. Pada masa ini akan terjadi proses integrasi dari hal-hal baru yang telah dipelajarinya dari kultur baru, dengan hal-hal lama yang selama ini dia miliki, sehingga muncul perasaan memiliki. Ini memungkinkan munculnya defenisi baru mengenai diri sendiri.
  • Fase Re-Entry Shock
Fase terakhir ini dapat muncul pada saat individu kembali ke tempat asalnya. Individu mungkin menemukan bahwa cara pandangnya terhadap banyak hal tidak lagi sama seperti dulu. Dan pada masa ini pun membutuhkan kembali penyesuaian terhadap kulturnya yang lama sebagaimana ia dulu memasuki kultur yang baru. Dalam penelitian Gaw (2000) ditemukan bahwa individu yang kembali ke dalam daerahnya dan mengalami re-entry shock yang tinggi akan menunjukkan adanya masalah dalam penyesuaian diri dan mengalami re entry culture shock yang tinggi akan menunjukkan adanya masalah dalam penyesuaian diri dan mengalami masalah rasa malu dibandingkan mereka yang mengalami re-entry culture shock yang rendah.

Jumat, 27 April 2018

Pembuatan Program Menu Menggunakan Bahasa Python

Assalamu'alaikum

Kembali lagi di blog ini, pada kali ini saya akan membuat program menu menggunakan bahasa python.

Untuk mendownload scriptnya kalian bisa mengklik link dibawah ini.


Untuk membuka script tersebut kalian harus menggunakan python versi 2.7

Langsung saja saya akan membahas bagian-bagian script tersebut.

1. Membuat array mahasiswa


Fungsi dari array ini adalah untuk menyimpan data yang nantinya dimasukkan oleh user.

2. Membuat tampilan menu beserta pilihannya


Pertama kita mendeklarasikan fungsi beserta nama fungsinya. Di dalam fungsi tersebut dibuat script untuk tampilan dari menu yang kita buat. Lalu kita membuat penginputannya dengan metode input(). Kemudian membuat percabangannya agar saat memasukan penginputannya, program langsung masuk ke fungsi selanjutnya yang sesuai dengan kita input. 

Saat kita memilih pilihan 1, program masuk ke fungsi show_data(). Atau saat kita memilih pilihan 2, program masuk ke fungsi insert_data(). Dan seterusnya, jika kita memilih yang bukan pilihan di atas, program akan menampilkan "Tidak Ada Pilihan Tersebut!!!" dan kemudian program masuk ke perintah return show_menu(), yang artinya program dipaksa untuk mengulang kembali program ke fungsi show_menu().

3. Membuat fungsi show_data()


Fungsi ini untuk menampilkan data yang tersimpan pada array mahasiswa yang kita buat pertama kali. Jika panjang/banyak data pada array mahasiswa lebih kecil sama dengan nol, program akan menampilkan "Belum ada Data". Namun jika ada data pada array mahasiswa, program akan menampilkan hasil nya, seperti ini : [0] Andi. Karena ini indeks, jadi penghitungannya dimulai dari nol. Yang diikuti nama data di samping indeks tersebut.

4. Membuat fungsi insert_data()


Fungsi ini untuk menambahkan data baru pada array mahasiswa. Kita menggunakan metode raw_input. Ketika data diinput, data tersebut disimpan dulu pada variabel mahasiswa_baru yang kemudian disimpan pada array mahasiswa menggunakan metode append.

5. Membuat fungsi edit_data()


Fungsi ini untuk mengubah data yang terdapat pada array mahasiswa. Saat kita memilih pilihan ini, data pada array ditampilkan dahulu. Kemudian menginput indeks sesuai dengan indeks data yang ingin kita ubah pada array mahasiswa. Jika indeks yang dimasukkan melebihi indeks yang terdapat pada array mahasiswa, program akan menampilkan "ID Salah". Jika indeks yang dimasukkan sesuai dengan indeks yang terdapat pada array mahasiswa, program akan menampilkan penginputan data baru yang kemudian akan disimpan pada array mahasiswa.

6. Membuat fungsi delete


Fungsi ini untuk menghapus data yang terdapat pada array mahasiswa. Saat kita memilih pilihan ini, data pada array ditampilkan dahulu. Kemudian menginput indeks sesuai dengan indeks data yang ingin kita ubah pada array mahasiswa. Jika indeks yang dimasukkan melebihi indeks yang terdapat pada array mahasiswa, program akan menampilkan "ID Salah". Jika indeks yang dimasukkan sesuai dengan indeks yang terdapat pada array mahasiswa, data yang dipilih akan dihapus dari array mahasiswa.


Sekian penjelasan program dari saya. Jika kurang memahami hal ini, anda bisa melihat pada link dibawah ini :

(link youtube)

Terima kasih.
Wassalamu'alaikum

Jumat, 20 April 2018

Nilai - Nilai PT. TOYOTA

Nilai-nilai perusahaan PT. TOYOTA, meliputi :

  1. Kepercayaan
  2. Kegelisahan
  3. Kesadaran
  4. Harapan
  5. Cinta Kasih
  6. Keindahan
  7. Keadilan
1. Kepercayaan

Perusahaan selalu mempercayai kepada karyawan/pekerja atas tanggung jawab pekerjaan mereka oleh karena itu para pekerja/karyawan tidak boleh menyia-nyiakan kepercayaan perusahaan kepada mereka. Hal yang perlu diingat dari perusahaan-perusahaan Timur (Asia Timur) adalah kesetiaan nomor 1. Oleh karena itu, dengan mereka setia untuk selalu dan bekerja hanya untuk perusahaan tersebut mereka mendapat kepercayaan.

2. Kegelisahan

Perusahaan terkadang merasakan kegelisahan dikarenakan hasil produksi yang tidak selalu baik saat melewati proses QC (Quality Control). Oleh karena itu, perusahaan selalu berhati-hati dan teliti dalam melakukan proses produksi sehingga mengurangi kerugian akibat kualitas produksi yang kurang baik.

3. Kesadaran

Perusahaan memiliki kesadaran untuk terus meningkatkan produktivitas perusahaan mereka sehingga tidak kalah saing dengan perusahaan lain yang sejenis dengan perusahaan tersebut. Dengan meningkatkan produktivitas para pekerja/karyawannya, tentu ini sangat berpengaruh besar kepada produktivitas perusahaan.

4. Harapan

Perusahaan berharap para pekerja/karyawannya untuk terus bekerja kepada perusahaan tersebut walapun dengan banyak kondisi yang tidak menentu kedepannya. Dan perusahaan juga menaruh harapan yang besar pada hasil produksi yang bisa memuaskan keinginan para pelanggannya sehingga terjadi timbal balik antara harapan & kepercayaan perusahaan dengan pelanggan.

5. Cinta Kasih

Perusahaan harus memiliki rasa cinta kasih, baik di dalam perusahaan itu sendiri atau kepada masyarakat di sekitarnya. Banyak program-program perusahaan untuk meningkatkan rasa cinta dan kasih kepada pekerja/karyawannya atau kepada masyarakat di sekitar perusahaan tersebut. Seperti, kegiatan Family Gathering, bakti sosial, atau yang lainnya. Tentu hal ini sangat berguna untuk meningkatkan perasaan para pekerja/karyawannya sehingga mereka sangat senang bekerja di perusahaan tersebut. Dan masyarakat di sekitarnya pun, memiliki pikiran positif kepada perusahaan tersebut dikarenakan memiliki kontribusi.

6. Keindahan

Perusahaan harus memiliki nilai keindahan atau estetika guna menciptakan suasana/lingkungan kerja perusahaan yang mendukung perasaan para pekerja/karyawannya sehingga produktivitas perusahaan pun meningkat. Selain itu, lingkungan kerja pun sangat mempengaruhi hubungan antar para pekerjanya. Oleh karena itu, perusahaan harus menciptakan suasana/lingkungan kerja yang sedemikian baiknya, agar pekerjanya tidak merasa jenuh saat bekerja di perusahaan tersebut.

7. Keadilan

Perusahaan harus memiliki rasa keadilan di dalamnya agar para pekerja/karyawan tidak merasakan diskriminasi pekerjaan. Perusahaan tidak boleh membeda-bedakan perilaku terhadap para pekerja/karyawannya sehingga hal ini mengakibatkan para pekerja/karyawannya selalu ingin bekerja diperusahaan tersebut dan meningkat produktivitas perusahaan tersebut.

Minggu, 25 Maret 2018

Visi Misi PT. TOYOTA, Penerapan dan Aktuliasasi


A. Pengertian, Visi, dan Misi

PT. TOYOTA adalah salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia dan juga sangat dikenal di dunia. PT. Toyota didirikan pada September 1933 dengan nama Toyota Motor Corporation (TMC) oleh Sakichi Toyoda.

Sejarah PT. Toyota di Indonesia :
1. Pada tahun 1971 didirikan PT. Toyota-Astra Motor yang menjadi cikal bakal perusahaan Toyota di Indonesia.
2. Pada tahun 1973 didirikan pabrik perakitan PT. Multi Astra yang dipicu semakin tingginya produksi Toyota serta keinginan Toyota untuk melakukan pengecekan kualitas yang penuh dan mandiri.
3. Pada tahun 1976 didirikan PT. Toyota Mobilindo yang berdasarkan SK Menteri Perindustrian yang berisi tentang keharusan menggunakan komponen buatan dalam negeri.
4. Pada tahun 1982 didirikan PT. Toyota-Engine Indonesia di Sunter I, Jakarta.
5. Pada tahun 1989, penggabungan empat perusahaan Toyota di Indonesia yang bertujuan untuk optimalisasi kinerja, efisiensi, dan satu komando.
6. Pada tahun 2003, pemisahan Toyota Astra Motor dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

Adapun Visi dan Misi dari PT. TOYOTA, yaitu :

Visi :

"Menjadi perusahaan otomotif yang paling sukses dan dihormati di kawasan Asia Tenggara
dengan memberikan pengalaman terbaik dalam kepemilikan kendaraan"

Misi :

  1. Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan pelanggan melalui program pemasaran yang terbaik.
  2. Mengembangkan karyawan yang berkompeten dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasan pelanggan.
  3. Memperkuat kolaborasi dengan produsen, dealer utama dan dealer-dealer melalui komunikasi dan kerjasama yang lebih baik.
  4. Untuk mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek, misalnya pemenuhan peraturan, lingkungan dan lain-lain.
B. Penerapan Visi Misi

          Penerapan visi misi dari PT. TOYOTA cukup dirasakan oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah selalu tersedianya produk-produk yang dihasilkan oleh PT. TOYOTA yang berguna untuk membantu masyarakat Indonesia dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.

          Kemudian, semakin banyaknya link/relasi kepada perusahaan lain sehingga semakin melebarnya hubungan kerja sama antar perusahaan yang berimbas kepada produktivitas bagian produksi. Selain itu, bagi para pekerja/karyawan yaitu mengembangnya skill-skill dari pekerja/karyawan sehingga semakin berkompenten dengan didukung oleh lingkungan kerja yang produktif.

          Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, visi dari perusahaan PT. TOYOTA dapat tercapai yang saat ini, sangat dikenal oleh kalangan masyarakat dunia dan mendapat respect dari berbagai perusahaan otomotif di dunia.

D. Aktulisasi

          Aktulisasi adalah implementasi / hal-hal terjadi secara nyata di masyarakat. Aktualisasi dari visi dan misi dari perusahaan PT. TOYOTA yaitu banyaknya dampak yang terjadi akibat adanya perusahaan ini, baik dampak baik maupun dampak buruk.

          Dampak baik yang terjadi di masyarakat adalah terciptanya lapangan kerja yang cukup masif sehingga banyak pekerja/karyawan yang mendapat pekerjaan. Lalu dengan produktivitas pabrik yang cukup besar, tentu banyak tersedianya produk-produk yang dihasilkan oleh PT. TOYOTA guna membantu pekerjaan masyarakat baik dari tingkah yang mudah maupun tingkat sulit.

          Dengan adanya dampak baik, tentu ada dampak buruknya. Dampak buruk yang terjadi di masyarakat adalah banyaknya kendaraan bermotor yang dimiliki masyarakat sehingga timbulnya kemacetan pada ruas-ruas jalanan. Lalu, saat ini, pabrik-pabrik produksi mulai melakukan robotisasi atau mulai menggunakan robot-robot untuk melakukan produksi sehingga meningkatkan produktivitas pabrik. Namun, imbas yang dirasakan masyarakat berbanding terbalik dengan hal itu. melakukan robotisasi sama dengan mengurangi tenaga manusia sehingga terjadi PHK. Tentu ini sangat merugikan para pekerja.

          Dengan melihat dampak-dampak yang ada, kita harus bisa menganalisis sehingga kita bisa mengambil hal yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Sumber :


Sabtu, 20 Januari 2018

Jual Beli Online

Jual Beli Online


Jual Beli Online

BAB 1 (Pendahuluan)

1.1  Latar Belakang Masalah

Transaksi jual beli barang adalah salah satu kegiatan bisnis yang paling
umum dan paling sering terjadi. Kebutuhan hidup yang semakin meningkat dan
jumlah masyarakat yang juga semakin banyak, membuat transaksi jual beli
semakin meningkat dan semakin mendesak dari tahun ke tahun. Oleh karena itu
diperlukan wadah yang dapat mempermudah penjual untuk mempublikasikan
dan mempromosikan dagangannya pada para pembeli, sehingga transaksi antara
penjual dan pembeli dapat  berjalan dengan lancar. 

Walaupun saat ini semakin banyak bermunculan website-website yang
menyediakan sarana transaksi jual beli secara online. Namun masyarakat yang
memiliki mobilitas tinggi dan memiliki kesibukannya masing-masing, tetap
kesulitan dalam melakukan transaksi jual beli. Hal ini dikarenakan sebagian
besar website tersebut diperuntukkan bagi pengguna internet melalui desktop,
sehingga transaksi jual beli menjadi terhambat dan tidak dapat dilakukan dari
mana saja.. Padahal dengan tingginya aktivitas dan mobilitas masyarakat,
masyarakat membutuhkan sarana yang lebih mudah, praktis dan efisien,
sehingga masyarakat dapat melakukan transaksi dimanapun dan kapanpun.

1.2  Rumusan Masalah
1.    Alasan kegiatan jual beli online sangat diminati saat ini.
2.    Dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan jual beli online.
3.    Saran untuk konsumen ketika melakukan kegiatan jual beli online.

1.3  Manfaat Penelitian
1.    Pembaca dapat memahami faktor-faktor yang menyebabkan kegiatan jual beli online sangat diminati.
2.    Pembaca dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan jual beli online.
3.    Pembaca dapat memahami kiat-kiat ketika melakukan kegiatan jual beli online


BAB 2 (Pembahasan)

       1.    Alasan jual beli online sangat diminati.
·         Menghemat Waktu, Tenaga dan Pengeluaran.
·         Tidak Terbatas.
·         Mudah Membandingkan Produk dan Harga.
·         Menemukan Produk dengan Lebih Mudah.
·         Mendapat Harga Lebih Murah.
·         Kualitas Tidak Kalah dari yang di Toko.
·         Privasi.

        2.    Dampak kegiatan jual beli online.
A.   Dampak positif
·         Belanja menjadi lebih praktis.
·         Bisa membandingkan harga dengan mudah dari satu online-shop ke online shop-lain.
·         Hemat tenaga dan waktu, tidak perlu berjalan dari satu toko ke toko lain untuk mendapatkan barang yang diinginkan.
·         Bisa mendapatkan barang dari mana saja, dari luar kota bahkan luar negeri.
·         Harga barang biasanya lebih murah.
·         Membantu perekonomian pedagang kecil.

B.   Dampak negatif
·         Kualitas barang yang tidak sesuai dengan gambar.
·         Barang yang diterima cacat atau rusak ketika barang dalam pengiriman.
·         Tidak bisa membedakan barang asli atau tiruan.
·         Sering terjadi penipuan, setelah uang ditransfer, barang tidak diterima.
·         Menimbulkan perilaku konsumtif.
·         Rentan aksi pemboboloan rekening jika pembayaran dilakukan melalui Internet.

         3.    Saran untuk konsumen ketika melakukan kegiatan jual beli online.
1.    Sebaiknya kita pikirkan dahulu apakah barang tersebut benar-benar kita butuhkan.
2.    Bandingkan harga antara online-shop yang satu dengan yang lainnya.
3.    Mengetahui reputasi toko, mencari informasi melalui kenalan yang pernah belanja di toko tersebut maupun informasi online lainnya.
4.    Membaca dengan cermat keterangan produk.
5.    Perhatikan nomor telepon penjual, jika bisa hubungi langsung untuk memastikan.
6.    Perhatikan cara pembayaran, cari pilihan yang aman, jangan sampai rekening kita dibobol secara online.


CoinBulb