Analisi Artikel
Susi Hingga
Khofifah Dinilai sebagai Menteri Berkinerja Terbaik
Jakarta - Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti dinilai
menteri atau pejabat setingkat menteri yang mempunyai kinerja paling baik.
Hasil survei Poltracking Indonesia, Susi memperoleh 26,8% di antara pejabat
menteri kabinet kerja pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf
Kalla.
"Penilaian kinerja menteri,
Menteri Susi Pudjiastuti 26,8% yang paling baik. Selanjutnya diikuti Khofifah
Indar Parawansa 6,8%, Gatot Nurmantyo 5,0%, Sri Mulyani 4,8%, dan Wiranto
2,1%," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam
pemaparan survei di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu
(26/11/2017).
Hanta mengatakan menteri kabinet
kerja lain memperoleh angka 0,1 %. Sedangkan yang tidak jawab atau tidak tahu
mencapai 46,7%.
Selain itu, Hanta mengatakan Susi
juga jadi menteri yang paling disukai di kabinet kerja dengan memperoleh 26,1%.
Posisi selanjutnya diikuti oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa 6,2%,
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo 6,1%, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani
4,6%.
"Publik menilai Susi
Pudjiastuti adalah menteri paling disukai atau favorit," kata Hanta.
Sedangkan saat publik diberikan
pertanyaan setuju atau tidak setuju perombakan menteri kabinet kerja. Hanta
mengatakan publik yang sangat setuju 6,2% dan cukup setuju 26,7%.
"Gabungan antara setuju dan
cukup setuju pergantian menteri atau reshuffle 32,9% dan gabungan kurang setuju
dan sangat tidak setuju 17,7% serta tidak jawab atau tidak tahu 49,4%,"
ucap Hanta.
Poltracking Indonesia melakukan
survei ini mulai 8-15 November 2017. Survei ini menggunakan metode stratified
multistage random dengan 2400 responden minimal usia 17 tahun atau sudah
menikah dengan margin eror +/- 2% pada tingkat kepercayaan 95%.
Respoden diwawancara tatap muka
menggunakan kuesioner oleh pewancara yang telah dilatih. Setiap pewancara
bertugas mewawancarai 10 responden untuk setiap desa/kelurahan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Analisis oleh penulis
Menurut saya, ini adalah sebuah keberhasilan dari seorang presiden RI,
Bapak Joko Widodo, memilih beliau-beliau sebagai Menteri. Tentu, hal ini
bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan, karena program kerja mereka cukup
berat untuk dilakukan. Tetapi, program kerja dapat dilaksanakan dengan baik,
sehingga imbas dari program kerja itu sendiri dapat dirasakan oleh masyarakat
Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, saya akan
membahas tentang Menteri – Menteri tersebut dan penilaian mereka berdasarkan
hasil survei yang telah dilakukan.
Yang pertama ada Menteri Perikanan dan Kelautan, Ibu Susi Pudjiastuti.
Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti dinilai memiliki kinerja yang
paling baik diantara seluruh Menteri. Berdasarkan hasil surveiPoltracking
Indonesia, Ibu Susi Pudjiastuti mendapatkan 26,8% diantara para penjabat
Menteri kabinet kerja pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf
Kalla.
Tentu, ini merupakan hal yang luar biasa. Dikarenakan, beliau memiliki
sikap sangat berani dalam melaksanakan program kerja. Sering kita lihat hal-hal
yang telah beliau lakukan dalam melaksanakan program kerja beliau pada layar
televisi, koran, maupun koran elektronik. Seperti, penenggelaman kapal-kapal
penangkap ikan milik negara asing yang tertangkap pada saat melakukan
penangkapan ikan di wilayah RI. Tentu, hal ini sangat merugikan masyarakat
Indonesia, mereka mengambil ikan-ikan laut Indonesia secara illegal karena
mereka tidak memiliki izin untuk melakukan penangkapan ikan di wilayah RI. Dan
kemudian tentang himbauan yang beliau sampaikan untuk memakan ikan-ikan laut
Indonesia yang memiliki sejuta manfaat terhadap kecerdasan otak.
Lalu, yang kedua ada Menteri Sosial Indonesia, Ibu Khofifah Indar
Parawansa. Menteri Sosial Indonesia Kohififah Indar Parawansa mendapatkan
penilaian sebesar 6,8% berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia. Baru-baru
ini, beliau menyatakan untuk maju sebagai calon Pilgub Jawa Timur 2018, beliau
menggandeng bapak Emil Dardak sebagai wakilnya, yang saat ini menjabat sebagai
Bupati Trenggalek. Hal ini, mendapat respon baik dari ketua Tim 9 Pemenangan
Khofifah Indar Parawansa, KH Salahuddin Sahid. Beliau menyatakan bahwa duet
Khofifah-Emil yang didukung Partai Nasdem, PPP, Partai Golkar, Partai Hanura,
dan Partai Demokrat akan mengalahkan pasangan calon Pilgub lainnya di putaran
pemilu calon Pilgub Jawa Timur 2018.
Ketiga ada Panglima Tentara Nasional Indonesia, Bapak Jenderal Gatot
Nurmantyo. Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mendapatkan penilaian sebesar 5,0%
berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia. Dan baru-baru ini, Poltracking
Indonesia melakukan survei kandidat wakil presiden untuk Bapak Joko Widodo
(Jokowi) di Pilpres tahun 2019. Hasilnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
dianggap sebagai figur yang pantas mendampingi Bapak Joko Widodo. Bapak Gatot
Nurmantyo mendapatkan penilaian sebesar 16,4%, mengalahkan tujuh kandidat
lainnya, salah satunya adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Banyak prestasi
yang sudah beliau, Bapak Gatot Nurmantyo dapatkan, seperti kasus permasalahan batas
wilayah di Kalimantan yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Kemudian,
baru-baru ini beliau memberikan kenaikan pangkat kepada 58 prajurit TNI yang
terlibat langsung dalam tim penumpasan KKB-TPN-OPM (Kelompok Kriminal
Bersenjata-Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka). Mereka membebaskan
347 sandera di Desa Binti dan Desa Kimbley, Tembagapura, Mimika, Papua. Tim penumpasan
KKB-TPN-OPM ini terdiri dari gabungan TNI dan Polri. Sebanyak 347 sandera
berhasil dibebaskan dalam waktu 78 menit, yang terdiri dari warga lokal desa
tersebut yang harta bendanya diambil paksa oleh pasukan-pasukan OPM. Namun, sebanyak
lima perwira menolak menerima kenaikan pangkat tersebut. Kelima perwira
tersebut adalah Lettu Inf Shofa Amrin Fajrin selaku Komandan Bantuan Kompi
Senapan B; Lettu Inf Agung Damar P selaku Danunit 2/1/1/13 Kopassus; Lettu Inf
Sukma Putra Aditya selaku Danunit 2 Bakduk 812 Sat-81 Kopassus; Kapten Inf
Sandra SP selaku Danki Intai Tempur; dan Lettu Inf Akhmad Zainuddin selaku
Danyon Taipur 1/A.
Kelima perwira TNI tersebut mengatakan bahwa keberhasilan adalah milik
anak buahnya dan kegagalan adalah tanggung jawab mereka. Hal ini, sangat
dihargai oleh Bapak Gatot Nurmantyo selaku pimpinan TNI. Bapak Gatot mengatakan
dirinya sebagai pimpinan TNI tetap akan memperhatikan dan mengapresiasi
keberhasilan anak buahnya. Beliau memberikan Pendidikan dan Pelatihan kepada
kelima perwira TNI tersebut sebagai bentuk apresiasi dari keberhasilan operasi
pembebasan 347 sandera tersebut. Tentu, hal ini menjadi prestasi yang cukup
besar dalam dunia militer Indonesia.
Dan yang keempat ada Menteri Keuangan Indonesia, Ibu Sri Mulyani. Menteri
Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D mendapatkan
penilaian sebesar 4,8% berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia. Ibu Sri
Mulyani menjadi orang sekaligus wanita pertama yang menjabat sebagai Direktur
Pelaksana Bank Dunia. Pada tahun 2006, beliau dinobatkan sebagai Menteri Keuangan
terbaik Asia oleh Emerging Market di
Singapura. Lalu terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi
majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi
majalahh Globe Asia bulan Oktober 2007. Bahkan, belum setahun menjabat sebagai
Menteri Keuangan Indonesia, Ibu Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia 2017
oleh majalah Finance Asia yang
berkedudukan di Hongkong. Pemberian penghargaan tersebut bukan tanpa alasan,
penghargaan tersebut beliau dapatkan dikarenakan keberhasilannya mengurangi target
defisit fiskal dari angka 3 persen menjadi 2,5 persen. Dan juga, beliau
dianggap mampu memperbaiki sistem perpajakan Indonesia melalui program
pengampunan pajak (tax amnesty) yang
mana realisasi pembayaran tebusannya jauh melebihi proyeksi Bank Indonesia.
Serta, pada era Ibu Sri Mulyano, Pemerintah Pusat untuk pertama kalinya
dalam sejarah memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun Anggaran 2016 dari hasil audit Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK).
Sekian penjelasan dari saya, jika ada kesalahan penulisan mohon dimaafkan.
Terima kasih sudah membaca blog ini.